Sekolah Berbasis Pesantren
Sekolah
Berbasis Pesantren pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan
keterpaduan antara konsep pendidikan nasional dengan nilai-nilai ajaran Agama
Islam (Pesantren). Konsep operasional Sekolah berbasis pesantren merupakan
akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama
Islam, budaya dan peradaban Islam dari generasi ke generasi. Istilah
“Pesantren” yang dimaksudkan adalah sebagai penguat identitas nilai atau budaya
Islam itu sendiri. Maksudnya adalah Islam yang utuh menyeluruh dan Integral.
Hal ini menjadi semangat utama dalam gerak da’wah di bidang pendidikan sebagai
salah satu pilar menuju terwujudnya tujuan pendidikan nasional.Dalam
aplikasinya Sekolah Berbasis Pesantren diartikan sebagai sekolah yang
menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan
pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini,
semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran
dan pesan nilai Islam. Tidak ada dikotomi, tidak ada keterpisahan, semua
bahasan tidak terlepas dari nilai dan ajaran Islam. Pelajaran umum, seperti
matematika, IPA,IPS, bahasa, jasmani/kesehatan, keterampilan dibingkai dengan
pijakan, pedoman dan panduan Islam. Sementara dalam pemahaman ilmu agama Islam,
seklah berbasis pesantren diperkaya dengan adanya kurikulum kepesantrenan.
Kurikulum yang khas ala pondok pesantren.
Sekolah
Berbasis Pesantren juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah
kognitif, afektif dan konotif. Implikasi dari keterpaduan ini menuntut
pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya, variatif dan menggunakan
media serta sumber belajar yang luas dan luwes. Metode pembelajaran menekankan
penggunaan dan pendekatan yang memicu dan memacu optimalisasi pemberdayaan otak
kiri dan otak kanan. Dengan pengertian ini, seharusnya pembelajaran di SIT
dilaksanakan dengan pendekatan berbasis (a) problem solving yang melatih santri
berfikir kritis, sistematis, logis dan solutif (b) berbasis kreativitas yang
melatih peserta didik untuk berfikir orsinal, luwes (fleksibel) dan lancar dan
imajinatif. Keterampilan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan penuh
maslahat bagi diri dan lingkungannya.
Sekolah
berbasis Pesantren juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Artinya, berupaya mendidik peserta didik
menjadi anak yang berkembang kemampuan akal dan intelektualnya,meningkat
kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT, terbina akhlak yang
berbudi mulia.



Komentar
Posting Komentar